Senin, 28 Juli 2008

BRILLIAN

Instruktur BRILLIANT

Oleh:

SUWORO

HOW DO YOU THINK ABOUT YOUR FUTURE ?

Belajar merupakan kewajiban semua muslim sampai akhir hayat.

Allah tidak akan mengubah suatu kaum, tapi kaum itu sendiri yang merubahnya

Tanamkan Nilai

  1. Mengajar Adalah Ibadah
  2. Mengajar Untuk Belajar
  3. Mengetahui potensi dan gaya belajar siswa

Mengenal Diri

Mengenal diri bukan untuk mengelompokan manusia dalam berbagai perilaku dan karakter, akan tetapi sebagi stimulus bagi kita untuk menemukan jalur sukses dan keyakinan hidup yang lebih terfokus pada kelebihan dan kelemahan diri. Mengenal diri untuk mengetahui potensi yang ada untuk lebih kita maksimalkan dalam proses belajar. Pendekatan yang digunakan dalam mengenal diri dengan melihat :

  1. Potensi Otak
  2. Golongan Darah
  3. Who Am I ?
  4. Gaya Belajar ( modalitas belajar )
  5. Multiple Intelligence
  6. Tipe Manusia

Potensi Otak

Otak Anda Komputer super pentium, sel-sel otak jumlahnya 1000,000,000,000, sel. Setiap sel dapat mengkoneksi dengan 20,000 sel lainya. Satu trilyun sel otak, 100 milyar sel otak aktif dan 900 milyar sel otak pendukung.

OTAK

KIRI

KANAN

Logika

Hal-hal yang berurutan

Terstruktur dapat daiprediksi

Kata-kata, simbol dan huruf

Analisa

Bahasa, membaca berdasarkan fonetik

Ingatan Jangka Pendek

Kreativitas

Ritme/musik

Imajinasi

Warna, gambar dan grafik

Gambar menyeluruh

Melihat dulu atau mengalami sesuatu

Seni

Pola

Ingatan Jangka Panjang

Gelombang Otak

Gelombang otak terdiri dari Beta, Alfa, Theta, dan Delta, dari keempat gelombang otak gelombang Alfa merupakan kondisi baik untuk belajar. Frekwensi gelombang Alfa pada kisaran 12 – 25 Hz, kondisi pada saat kita sada, kondisi optimum pada 10,5 Hz. Kondisi ini berada alam keadaan rileks tapi waspada, misal : membaca, menulis, melihat, dan memikirkan jalan keluar dari suatu masalah.

Golongan Darah

Manusia memiliki golongan darah yang terdiri dari golongan darah A, golongan darah B, golongan darah AB dan golongan darah O. Secara alamiah masing-masing golongan darah mempengaruhi potensi dasar manusia. Golongan darah A akan berbeda dengan golongan darah B dan yang lainya.

1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,

2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.

3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,

4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam,

5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

[1] Maksudnya: Allah mengajar manusia dengan perantaraan tulis baca.

Gaya Belajar

Secara garis besar gaya belajar menjadi tiga Auditori, Visual dan Kinestetik. Menurui Dobbi De Porter dalam buku Quantum Learningnya menerangkan bahwa gaya belajar adalah kunci untuk mengembangkan kemampuan seseorang.

Visual

Cara dan gaya belajar visual diterapkan pada siswa yang dapat lebih efektif dengan penglihatan fisiknya, seperti lewat membaca, mengamati, membaca, menunton, dan segala cara dan gaya yang melibatkan panca indra mata.

Visual Internal

Visual internal, menggunakan intiusi sebagai cara memvisualkan informasi

Mengajar dengan siswa visual internal dapat dilakukan dengan melibatkan kemampuan imajinasi siswa itu sendiri, dapat digunakan dengan media peta pikiran (mind mapping), komputer, visualisasi gambar, dan media elektronik.

Visual eksternal

Proses belajarnya lebih cenderung menggunakan materi atau media yang diluar dirinya, dapat dilihat, diraba, dirasa dan cium. Mengajar siswa visual eksternal menggunakan peta konsep, grafik atau gambar-gambar, poster, flow-chart, simbol dan warna pada bagian penting.

Auditori

Cara dan gaya belajar auditori lebih efektif dengan cara mempergunakan suara dan pendengaranya. Seperti membaca dengan suara keras, medengarkan, berdialog, dan segala cara yang mengoptimalkan fungsi pendengaranya (telinga).

Auditori Internal

Siswa dengan gaya auditori internal sebelum proses pengajaranya perlu dilakukan rileksasi sambil menjelaskan dan mengajak mereka memikirkan apa yang akan dilakukan hari ini.

Mengajar siswa yang memiliki kekuatan auditori internal dapat digunakan, musik, drama, teater, atau bentuk-bentuk outdoor dan outbond.

Auditori Eksternal

Belajar yang efektif dengan dialog , membaca dengan keras dan dramatis, tanya jawab, rekaman hasil belajar.

Kinestetika

Diterapkan lebih efektif dengan cara melibatkan emosi dan fisiknya secara langsung, seperti menggerakan tubuh, belajar dengan berpindah tempat, mengalami secara langsung , aktif secara fisik, merasakan dan melibatkan emosi dan lain-lain yang mengoptimalkan fungsi rasa dan fisik.

Kinestetik Internal

Siswa yang memiliki gaya belajar ini sangat efektif proses belajarnya bila mereka dapat mengimajinasikan apa keperluan dan kebutuhannya dari belajar yang sedang dan atau akan dilakukan, atau dapat juga memanfaatkan video, demo belajar dan mind mapping.

Kinestetik Eksternal

Gaya belajar ini akan lebih efektif bila belajar dengan keterlibatan fisik secara langsung, membuatkan model, memainkan peran, sambil berjalan/ berpindah tempat dan lain-lain bentuk keterlibatan fisik dan emosi.

Mengajar dengan Strategi Multisensori

Mengajar dengan cara multisensori adalah mengajar dengan cara mengkombinasikan cara dan gaya belajar yang ada. Menurut Colin Rose dalam Accelerated Learning mengajar multi sensori secara sederhana dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

- Membaca dan memvisualisasikan

- Menyusun pertanyaan dan merekam jawaban dengan suara keras

- Menuliskan kembali butir-butir penting subjek pada kartu-kartu indeks dan menyusunnya dalam urutan logis.

Multiple Intelligence

Ada empat fungsi kecerdasan

  1. Fungsi Pengindera
  2. Fungsi Intuisi
  3. Fungsi Berfikir
  4. Fungsi Perasa

Ada delapan Kecerdasan

  1. Kecerdasan Interpersonal
  2. Kecerdasan Intrapersonal
  3. Kecerdasan Matematik
  4. Kecerdasan Linguistik
  5. Kecerdasan Naturalis
  6. Kecerdasan Visual Spasial
  7. Kecerdasan Kinestetika
  8. Kecerdasan Musikal

Sudah Efektifkah Belajar Siswa Kita ?

Konsep Belajar Efektik

  1. Harus Mempunyai Tujuan
  2. Harus direncanakan secara sistematis dan praktis
  3. Harus diorganisir tiap bidang studi
  4. dan waktu belajar
  5. Harus mengarah pada hasil evaluasi atau tes-tes

Media Meningktakan Motivasi Relajar Siswa

  1. Belajar kelompok
  2. Dengan mengikuti bimbingan
  3. Ruangan belajar rang rapi dan kondusif
  4. Lingkungan relajar yang mendukung

Motivasi Relajar Akan Timbul Jika

  1. Niat
  2. Minat
  3. Kesungguhan
  4. Konsentrasi
  5. Keinginan Kompetensi

Meningkatkan Konsentrasi

  • Meditasi
  • Senam Otak
  • Center Point
  • Mind Map With Colours

Metode Belajar Fast Learning Method

Metode Belajar Fast Learning Method ( cara cepat menguasai pelajaran )

Metode ini dikembangkan berdasarkan potensi kecerdasan dan gaya belajar dari masing-masing siswa, Fast mengangandung arti :

¡ Focus : Belajar harus fokus sesuai yang dipelajari

¡ Achievment : tujuan yang hendak dicapai

¡ Strategy : belajar harus memiliki strategi

¡ Trick : trik dalam menjawab soal

Cara Cepat

Rumus-rumus yang dimodifikasi untuk menjawab soal dengan cepat dan tepat

Akrostik

Membuat singkatan yang familier dengan siswa (lucu, plesetan)

Contoh

Feri Colong Bra Ibu Atik (Fe, Cl, Br, At )

PAHA ( Pasifik, Atlantik, Hindia, Artik )

Bu Sri Nempel Pak Bandi M ( Butan, Srilangka, Nepal, Pakistan, Banglades, India, Maladewa )

Mind Maping

Keunggulan Mind Mapping

Meringkas

Mengkaji ulang

Mencatat

Mengajar

Bedah buku

Presentasi

Penelitihan

Manajemen waktu

Hukum Mind Mapping

- Pusat peta pikiran

- Merupakan ide/gagasan utama

- Berwujud gambar (ada)

- Cabang Utama

- Basic Ordering Ideas (BOI)

- Dalam aplikasi meringkas biasanya merupakan subbab dari materi yang dipelajari

- Cabang diusahakan meliuk

- Pangkal tebal

- Semakin jauh dari pusat, semakin tipis

- Kesegala arah

- Kata merupakan kata kunci

- Kata ditulis diatas cabang

Quantum Learning

Quantum merupakan interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya. Quantum leanrnning merupakan seperangkat metode dan falsafah belajar yang terbukti efektif untuk semua umur. Quantum learning berakar dari uapaya Dr. Georgi Lozanov, seorang psikolog yang berupaya mengembangkan prinsip yang disebut “suggestology” atau “suggestopedia. Menurutnya sugesti dapat dan pasti mempengaruhi hasil belajar dan setiap detil keadaan apapun memberikan sugesti positif atau negative (Bobbi de Porter, 1999).

Proses belajar yang dialami seseorang sangat bergantung kepada lingkungan tempat belajar. Jika lingkungan belajar dapat memberikan sugesti positif, maka akan baik dampaknya bagi proses dan hasil belajar, sebaliknya jika lingkungan tersebut memberikan sugesti positif maka akan buruk dampak nya bagi proses dan hasil belajar. Lingkungan belajar yang baik akan memberikan kekuatan AMBAK (apa manfaatnya bagiku) dalam diri siswa. Jika siswa memiliki kekuatan tersebut, maka siswa akan termotivasi untuk melakukan kegiatan

Motivasi merupakan kekuatan atau daya. Motivasi merupakan suatu keadaan yang kompleks dan kesiapsediaan dalam diri individu untuk bergerak ke arah tujuan tertentu, baik disadari maupun tidak disadari (Makmun, 2000).

Motivasi dapat muncul karena adanya sugesti positif dari siswa sebagai akibat dari lingkungan belajar yang menyenangkan. Suasana dan keadaan ruangan kelas menunjukkan arena belajar yang dapat mempengaruhi emosi sehingga sugesti-sugesti tersebut menjadi cahaya yang mampu menjadi lokomotif yang dapat membangkitkan energi belajar. Sebagaimana rumus fisika yang terkenal dengan rumus kuantum E = mc2 , energi merupakan masa kali kecepatan cahaya kuadrat.Tubuh secara fisik dapat diartikan sebagai materi Agar menghasilkan banyak energi cahaya, maka siswa berusaha menjalin interaksi, hubungan dan inspirasi (Nandang Hidayat , 2004).

Quantum Learning Memadukan Suggestology, neuroligistik (NLP) dan mempercepatan belajar dengan teori. Neuroligistik (NLP), yaitu suatu penelitian yang mengkaji bagaimana otak mengatur informasi yang ada. Adanya hubungan antara keterlibatan emosi, memori jangka panjang dan belajar. Neuorolinguistik dapat digunakan untuk menciptakan jalinan pengertian diantara siswa dan guru (Bobbi de Porter dan Hernacki, 1999:14).

Neuro-Linguistik Programming (NLP), berbicara mengenai bagaimana cara pengendalian fisiologis bisa mempengaruhi atau mengendalikan emosi dan otak. Tinggi rendahnya kemampuan fisiologis ini tergantung pada tinggi atau rendahnya tingkat kesehatan tubuh. Secara sederhana NLP berperan melalui pengendalian fisiologis yang baik dapat meningkatkan atau mengembangkan pola pikir yang lebih baik. Pola pikir yang membuat perilaku seseorang sehari-hari menjadi kompetitif, mampu mencapai hasil kerja yang luar biasa dan pada akhirnya akan membuat seseorang mencapai kehidupan yang lebih baik dan bernilai (Taufik Bahaudin, 1999:332).

Daniel Goleman menjelaskan, seseorang dalam menjalani kehidupan dan belajar bukan saja melibatkan IQ tetapi juga melibatkan emosi Suasana dan pikiran, kekuatan emosi), bekerja sama dalam pikiran dan rasional, mengaktifkan atau menonaktifkan pikiran sehingga dapat menuntun keputusan seseorang setiap waktu. IQ tidak dapat bekerja pada puncaknya jika tidak ada keterlibatan emosional (Bobbi de Porter dkk,2000:22)

Perpaduan quantum learning lainnya adalah pemercepatan belajar (accelerated learning), merupakan seperangkat metode dan teknik pembelajaran yang memungkinkan anak didik dan kecepatan yang mengesankan, tetapi melalui upaya normal dengan penuh keceriaan. Belajar quantum menyatukan permainan. Hiburan, cara berfikir dan bersikap positif. Kebugaran fisik dan kesehatan emosional yang terpelihara dan dikemas secara sinergis dalam aktivitas pembelajaran mendorong terjadinya pemercepatan belajar (Nandang Hidayat.2004).

Berdasarkan uraian pengertian quantum learning dapat ditarik kesimpulan bahwa quantum learning adalah suatu metode belajar yang memadukan antara berbagai sugesti positif dan inteksinya dengan lingkungan yang dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar seseorang. Lingkungan belajar yang menyenangkan serta munculnya emosi sebagai keterlibatan otak dapat menciptakan sebuah interaksi yang baik dalam proses belajar yang akhirnya dapat menimbulkan motivasi yang tinggi pada diri seseorang sehingga secara langsung dapat mempengaruhi proses belajar.

Quantum Teaching

KITA BELAJAR :

10 % dari apa yang kita baca

20 % dari apa yang kita dengar

30 % dari apa yang kita lihat

50 % dari apa yang kita lihat dan dengar

70 % dari apa yang kita katakan

90 % dari apa yang kita katakan dan lakukan

Vernon A. Magsen

Kontribusi IQ Paling Banyak Sekitar 20% Terhadap Keberhasilan Hidup Sehingga 80% Sisanya Ditentukan Oleh Faktor–Faktor Lain: Sehimpunan Faktor Yang Disebut Kecerdasan Emosional.

DANIEL GOLEMAN Emotional Intelligence Diringkas sebagai tema pokok buku itu, Terbitan Bloomsbury,London,Inngris.

Kebanyakan Orang gagal adalah orang yang tidak menyadari betapa dekatnya mereka ke titik sukses saat mereka memutuskan untuk menyerah, THOMAS EDISON

PENUTUP

“KALAU ANDA BERFIKIR BISA, ANDA PASTI BISA”

NOTHING IS IMPOSSIBLE, EVERYTHING IS POSSIBLE IF BELIEVE IN ALLAH”

NIAT USAHA (IKHTIAR) DOA

Tidak ada komentar: